Now Playing : Vierra – Pertemuan Singkat
Menorehkan lagi cerita lalu antara aku dan kamu
pada selembar kertas usang. Mengingat ketika sapa lembutmu menggema di gendang
telingaku. Mata kita saling beradu. Kau memperkenalkan namamu sambil menjabat
tanganku. Kita bercakap-cakap basi di bawah penerangan apa adanya dari lampu
panggung yang jaraknya lumayan jauh dari kita.
Pertemuan dan perkenalan singkat di stadion itu 22
bulan 15 hari yang lalu, di konser band kesukaanku —dan katamu pun itu band
kesukaanmu— masih sangat membekas di ingatanku. Walau kau kini telah memiliki
kekasih, dan kini pun aku memiliki pujaan lain —do'akan semoga kelak menjadi
kekasihku—
Aku masih menyayangimu. Masih sangat menyayangimu.
Belum berubah dari awal kau membuat rasa ini hadir –ya, karena awal kita
menjalin hubungan aku sama sekali tidak memiliki rasa padamu— sampai kita
berpisah.
Cuma ingin bilang, hai, apa kabar, yang tertampan,
pemilik lengkungan senyum manis nan indah favoritku? Masih ingat aku? Aku
mantan kekasihmu.
Baiklah, sudah hampir 2 tahun kita tidak bertegur sapa, mungkin kamu sudah lupa. Biar aku memperkenalkan diri. Namaku Dwi Vella Fauziah, biasa dipanggil Vella, tapi kau –dulu— memanggilku Phella –ini karena name Facebook-ku dulu alay, sial— atau tembem, karena –dulu— pipiku tembem. kamu gemes pengin nyubit tapi sampai kita putus nggak pernah bisa, haha! kau masih ingat insiden di depan gang rumahku? serangan apa yang kau layangkan pada pipi imutku ini, haha. Tapi gagal. :p
Keperawanan pipiku masih tetap terjaga.
Tapi sekarang aku sudah nggak tembem, kok, beneran! Nggak percaya? Yuk ketemuan, jajan Mocca Float di KFC kayak first date kita dulu, gitu? gimana? #SepikanJomblo
Oke.. Bagaimana? Sudah Ingat aku?
Aku sudah mengikhlaskan kamu. Aku sadar diri. Mungkin aku belum cukup baik untuk orang baik seperti kamu. Kamu pantas untuk mendapatkan yang terbaik. Itulah mengapa Tuhan memutuskan hubungan kita lalu mempertemukanmu dengannya –walau terkadang ini tak adil bagiku.
Baiklah, sudah hampir 2 tahun kita tidak bertegur sapa, mungkin kamu sudah lupa. Biar aku memperkenalkan diri. Namaku Dwi Vella Fauziah, biasa dipanggil Vella, tapi kau –dulu— memanggilku Phella –ini karena name Facebook-ku dulu alay, sial— atau tembem, karena –dulu— pipiku tembem. kamu gemes pengin nyubit tapi sampai kita putus nggak pernah bisa, haha! kau masih ingat insiden di depan gang rumahku? serangan apa yang kau layangkan pada pipi imutku ini, haha. Tapi gagal. :p
Keperawanan pipiku masih tetap terjaga.
Tapi sekarang aku sudah nggak tembem, kok, beneran! Nggak percaya? Yuk ketemuan, jajan Mocca Float di KFC kayak first date kita dulu, gitu? gimana? #SepikanJomblo
Oke.. Bagaimana? Sudah Ingat aku?
Aku sudah mengikhlaskan kamu. Aku sadar diri. Mungkin aku belum cukup baik untuk orang baik seperti kamu. Kamu pantas untuk mendapatkan yang terbaik. Itulah mengapa Tuhan memutuskan hubungan kita lalu mempertemukanmu dengannya –walau terkadang ini tak adil bagiku.
Now Playing : Vierra - Terlalu Lama
Tapi.. Ya sudahlah. Aku sudah merasa lebih baik.
Kau tau sendiri 'lah bagaimana terpuruknya aku setelah kita berpisah. Semua ini
berkat seseorang yang sangat menyebalkan yang tiba-tiba muncul di hidupku. Dia
sangat menyebalkan. Kau tau? Aku jatuh cinta dengannya! Menyebalkan, bukan?
Bisa-bisanya dia merebut perhatianku darimu. Tidak tau diri, haha!
Hei, mantan, aku punya masalah baru sekarang. Aku merindukannya, tapi tidak tau harus bagaimana..
“Tinggal bilang, 'aku merindukanmu', beres,kan ?”
Hei, mantan, aku punya masalah baru sekarang. Aku merindukannya, tapi tidak tau harus bagaimana..
“Tinggal bilang, 'aku merindukanmu', beres,
“Kau gila?!! Aku ini
wanita! Tidak ada sejarahnya wanita bilang kangen duluan! mau ditaruh di mana
mukaku nanti?!!”
“Ah, ternyata kau masih belum berubah. Gengsimu nomor satu.”
“Lalu aku harus bagaimana? Bantu aku mencari solusi atau aku akan mendo'akanmu seceptnya putus dengan monyetmu itu!”
“Ah, ternyata kau masih belum berubah. Gengsimu nomor satu.”
“Lalu aku harus bagaimana? Bantu aku mencari solusi atau aku akan mendo'akanmu seceptnya putus dengan monyetmu itu!”
“Kau?!! Dia bidadariku,
bukan monyet!”
“Terserahlah. Cepat bantu aku mencari solusi!”
“Coba kau meng-SMS-nya. Berbasa-basi sedikitlah. Lupakan sejenak gengsimu itu.”
“Aku tidak punya cukup keberanian untuk melakukan itu”
“Ah, kau pengecut!”
“Sekarang kita sudah jauh.”
“Dia pindah rumah? Pindah sekolah? Atau...”
“Tidak. Jauh dalam artian.. Dia menjauh.. atau mungkin menjaga jarak dariku. Aku tidak tau pasti dengan apa yang telah terjadi antara aku dan dia. Aku benci tidak bisa membaca apa yang dia pikirkan. Aku benci tidak dapat mengartikan sikapnya. Mengira-ngira saja aku tak bisa. Menyebalkan sekali,kan ? Kau tau sendiri
kalau mantanmu ini sangat peka, sebagai cewek peka, aku merasa gagal. Pfft!
Dia terlalu rumit dan misterius. Berbeda dengan lelaki yang lain. Itulah kenapa aku jatuh cinta dengannya. Aku pikir dia dapat menggantikan posisimu. Dan, ya.. pikiranku benar, tapi aku tidak dapat memilikinya. Berkata rindu saja aku tak mampu, bagaimana mau berkata aku mencintainya?”
“Kau selalu pintar memperumit sesuatu. Sudahlah. Aku mau malam Minggu-an dengan kekasihku. Jomblo malam Minggu-an di rumah, ya? HAHA”
“MANTAN SIALAAAAANN”
“Terserahlah. Cepat bantu aku mencari solusi!”
“Coba kau meng-SMS-nya. Berbasa-basi sedikitlah. Lupakan sejenak gengsimu itu.”
“Aku tidak punya cukup keberanian untuk melakukan itu”
“Ah, kau pengecut!”
“Sekarang kita sudah jauh.”
“Dia pindah rumah? Pindah sekolah? Atau...”
“Tidak. Jauh dalam artian.. Dia menjauh.. atau mungkin menjaga jarak dariku. Aku tidak tau pasti dengan apa yang telah terjadi antara aku dan dia. Aku benci tidak bisa membaca apa yang dia pikirkan. Aku benci tidak dapat mengartikan sikapnya. Mengira-ngira saja aku tak bisa. Menyebalkan sekali,
Dia terlalu rumit dan misterius. Berbeda dengan lelaki yang lain. Itulah kenapa aku jatuh cinta dengannya. Aku pikir dia dapat menggantikan posisimu. Dan, ya.. pikiranku benar, tapi aku tidak dapat memilikinya. Berkata rindu saja aku tak mampu, bagaimana mau berkata aku mencintainya?”
“Kau selalu pintar memperumit sesuatu. Sudahlah. Aku mau malam Minggu-an dengan kekasihku. Jomblo malam Minggu-an di rumah, ya? HAHA”
“MANTAN SIALAAAAANN”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar