Aku takut mati, Tuhan. Aku bukan hambamu yang taat. Tapi di
Bulan Ramadhan yang tinggal hitungan hari akan berakhir ini, aku berusaha
merubah diri menjadi manusia—hambahmu—yang lebih baik.
Aku merasa waktunya sudah dekat, setiap detik semakin dekat.
Aku sulit tidur, menangis, dan ketakutan kalau mengingat ini. sungguh, sama
sekali aku belum siap.
Aku percaya di balik kejadian selalu ada hikmah. Karena berpikir
Kau akan memanggilku, aku semakin dekat denganMu. Dekat dalam artian tidak
pernah absen melaksanakan kewajibanku, sholat, berbuat baik, dan tidak membuat
orang lain sakit hati dengan omongan atau sikapku.
Tak apa, kujalani saja apa yang ada. Mungkin sudah waktunya
berubah.
Tapi kalau memang benar waktuku tidak lama lagi, aku ingin
meminta sesuatu, lapangkanlah hatiku untuk memaafkan orang-orang yang pernah
menyakitiku. Aku ingin mati dengan tenang, tidak ingin menyimpan dendam. Dan yang terakhir, limpahkanlah kebahagiaan
untuk orang-orang yang baik kepadaku semasa hidup.
Oya, kalau ada yang tersinggung dengan tulisan-tulisanku di
blog, twitter, dan facebook, maafkan aku. Aku baru berumur 16 menuju 17,
emosiku tidak stabil. Aku tidak tahu harus bagaimana menyikapi emosiku yang
mudah meluap dan cepat berubah-ubah, jadi aku melampiaskannya lewat jejaring social
yang aku punya. Sekali lagi maafkan aku.
Vella