Hore lulus. Alhamdulillah. Nggak
terasa 3 tahun berlalu, tau-tau udah lulus aja. Seneng, bebas dari tugas.
Sedih, karena bakal dipanggil “mbak” sama mbak-mbak Indomaret, pfft.
Kata orang, SMA itu masa-masa
paling indah, kayaknya—menurutku—nggak ada yang seindah masa-masa waktu masih
SMP. SMP masih polos-polosnya, gampang banget nyari temen, gak ada yang bermuka
dua, gak ada yang nusuk dari belakang, gak ada masalah. Sedangkan SMA.. ya
gitu, deh. Mungkin karena masa transisi dari anak-anak ke remaja—dewasa—makanya
jadi lebih “berat”. Dan mungkin karena mental belum siap. Overall,
SMA—lumayan—indah walaupun setelah ini nggak bisa ngelihatin doi lagi. Untung
udah—diem-diem—nyimpen fotonya, ehehe. Yah, walaupun sampai sekarang belum tau
namanya siapa. Secred admirer yang aneh.
*Now Playing : Lady Antebellum - Just A Kiss* duh, jadi inget
waktu doi main basket atau sepak bola. Walaupun tiap nge-gol-in nggak pernah
masuk, tapi tetep aja keren.. kalo ngelihatnya pakai mataku. :3
Dia
paling sederhana dibanding teman-temannya, tapi paling istimewah di sini
*nunjuk hati*. Ais. :3
Ini penampakan dia. Harus disensor biar greget. FYI, di foto
itu dia lagi senyum nunjukin deretan
giginya yang rapi. Maniiiiisssss banget. Di foto itu juga, rasanya kayak dia
natap mataku. Nggak apa-apa walaupun cuma di foto, daripada nggak sama sekali,
‘kan?
Postingan
ini diketik 1 hari sebelum wisudah dan sekarang—1 hari setelah wisudah—akhirnya
I KNEW HIS NAME. AAAAAAAAAAKKKKK. He looked gorgerous, you know.
Umm, oke, cukup segini aja. Selamat
datang di dunia yang sebenarnya, lulusan 2014! The oods are in our favor. :3