Minggu, 17 November 2013

Persetan Dengan Sayang

Jangan ukur perasaanku dari pertanyaan “kamu sayang nggak sama aku?” dan kemudian kau menilai dari jawaban “iya” atau “tidak”-ku yang sering kali kau todongkan padaku. Persetan dengan sayang. Kejelasan perasaan kita, serahkan saja pada Tuhan. Bagaimana kita nanti dan bagaimana akhirnya kita nanti. Jalani saja apa yang ada sekarang. Tuhan selalu punya rencana-rencana indah. Percuma kalau kita merencanakan tapi Tuhan yang menentukan. Bayangkan kalau rencana yang kita buat tidak di-aamiin-kan Tuhan, kau siap kecewa?
Bersabarlah menunggu rencana indah Tuhan, sayang. Jadi, kusimpan jawabanku sampai—mungkin—waktu yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaanmu.

Dan perkara sayang, untuk apa mempermasalahkan sayang kalau sejauh ini kita cukup nyaman dan baik-baik saja tanpa ungkapan sayang, sayang?